Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Selasa, 02 Desember 2014

tiga pria dibalik meninggalnya munir

Kasus kematian Munir sudah delapan tahun. Tapi siapa pembunuh sebenarnya, ternyata belum terungkap. Padahal sudah banyak yang terseret dalam kasus pembunuhan pegiat Hak Asasi Manusia ini.

Tercatat ada nama pilot Garuda Pollycarpus, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Indra Setiawan, Kepala Pilot Garuda Rohainil Aini dan juga Deputi V BIN/Penggalangan (2001-2005) Muchdi Prawiro Pranjono. Tapi hanya dua orang yang menjalani hukuman penjara.

Mereka adalah Pollycarpus dengan vonis 20 tahun penjara, dan Indra Setiawan dengan satu tahun penjara. Tentunya keputusan tersebut tak memuaskan keluarga, kerabat, aktivis, korban dan masyarakat yang peduli terhadap kasus pria yang diracun arsenik dalam perjalanan ke Belanda.

Apalagi, tokoh utama yang selama ini disebut sebagai otak pelaku pembunuhan suami Suciwati, yaitu Muchdi, justru bisa bebas murni melalui putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Masih ada sedikit peluang dari peninjauan kembali yang bisa diajukan Jaksa Agung. Sayangnya, belum ada gerakan resmi untuk penuntasan kasus ini dari Korps Adhyaksa.

Proses hukum kasus pembunuhan Munir kian buram, saksi-saksi perlahan menghilang. Khususnya saksi kunci seperti Raymond "Ongen" Latuihamalo. Pria asal Maluku tersebut termasuk orang terakhir yang melihat Munir hidup di Bandar Udara Changi, Singapura, ketika pesawat Garuda transit sebelum ke Belanda.

Pada 3 Mei 2012, Raymond Latuihamalo (56) meninggal di pangkuan isterinya Eta Latuihamalo. Ongen, saat itu tengah dalam perjalanan ke Mangga Dua, Jakarta Pusat bersama istri dan putri bungsunya Sabilsa. Ongen diduga terkena serangan jantung. Kini buramnya kasus kematian Munir, ada di tangan aparat hukum dan pejabat tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar